Salah satu komoditas perkebunan unggulan yang banyak dibudidayakan petani adalah kopi. Tanaman kopi memerlukan perhatian khusus dalam praktik budidayanya, termasuk masalah serangan hama dan penyakit tanaman kopi. Permasalahan utama pada perkebunan kopi rakyat adalah rendahnya produktivitas dan kualitas yang tidak memenuhi standar yang disebabkan oleh serangan hama dan penyakit.
Serangan hama dan penyakit pada tanaman kopi dapat menimbulkan dampak yang merugikan, mulai dari kerugian ekonomi secara kualitas dan kuantitas hingga menyebabkan gagal panen. Serangan hama yang sering dijumpai pada tanaman kopi adalah pembusukan dan gugurnya buah muda serta adanya penyakit menular yang menyebabkan kerusakan pada tanaman kopi.
Daftar Isi
BeralihDaftar Isi
Penyakit Tanaman Kopi
1. Layu Bibit
Penyakit Penyakit ini terjadi pada bibit kopi muda di pembibitan. Biasanya terjadi setelah bibit berkecambah namun belum mencapai usia tanam. Jamur Pythium spp menyebabkan penyakit ini.
Jamur ini ditularkan melalui tanah dan biasanya terjadi ketika tanah terlalu basah, dan pembibitan tidak memiliki pencahayaan yang baik. Gejala serangannya adalah bibit kopi yang masih muda akan mati dengan cepat. Batang bibit menjadi lunak dan membusuk.
Kontrol:
- Jangan gunakan media tanam dari pembibitan sebelumnya karena mungkin mengandung Phytium spp.
- Hindari penyiraman yang berlebihan.
- Jaga jarak bibit cukup dekat (2,5 x 10 cm).
Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan penyemprotan tanah atau menggunakan fungisida berbahan aktif mankozeb, seperti Benlate, BenomylDithane, dll.
2. Penyakit Bercak Coklat Daun Cercospora
Penyakit bercak daun disebabkan oleh jamur ketika tanaman mengalami stres. Jamur ini dapat menyerang tanaman kopi di pembibitan dan di lapangan. Ketika menyerang pembibitan, hal ini mengindikasikan manajemen pembibitan yang buruk.
Gejala penyakit ini adalah munculnya bercak coklat dengan tepi coklat kemerahan. Bercak-bercak ini terlihat di kedua sisi permukaan daun. Saat bintik-bintik tersebut bertambah banyak, daun akan terlihat seperti hangus.
Penyakit ini biasanya muncul ketika kondisi pembibitan atau lahan terlalu basah, terlalu teduh, atau terlalu terang, dengan sirkulasi udara yang buruk dan kekurangan nitrogen dan kalium.
Kontrol:
- Hindari penyiraman yang berlebihan.
- Tingkat keteduhan dipertahankan pada sekitar 50%.
- Jarak antara benih dan tanaman harus tepat untuk memfasilitasi sirkulasi udara.
- Penggunaan pupuk yang dapat diterima. Penggunaan fungisida kimiawi yang berbahan dasar tembaga.
Misalnya, tembaga cupravit 85WP dan tembaga oksiklorida dengan konsentrasi 80 g/20 l air. Atau gunakan tembaga hidroksida dengan konsentrasi 40 g/20 l air.
3. Penyakit Bercak Buah Cercospora
Jamur Cercospora menyerang daun kopi, namun terkadang juga menyerang buah kopi yang dikenal dengan penyakit bercak buah. Gejala serangan penyakit ini antara lain bercak pada daun yang semakin lama semakin melebar, dengan bercak coklat kemerahan pada bagian pinggirnya. Bercak-bercak tersebut akan muncul di kedua sisi permukaan daun. Pada saat yang sama, buah akan muncul bercak-bercak coklat tua yang dikelilingi oleh cincin merah terang.
Penyebab hal ini penyakit tanaman kopi adalah kurangnya nutrisi nitrogen dan kalium pada daun, sinar matahari yang tidak mencukupi, stres karena kekurangan air, terlalu banyak sinar matahari, aplikasi pupuk yang tidak mencukupi, dan terlalu banyak gulma di ladang.
Kontrol: Untuk mencegah munculnya penyakit ini, pastikan tanaman kopi mendapatkan nutrisi dan sinar matahari yang cukup dengan menggunakan fungisida kimia berbahan dasar tembaga. Misalnya copper cupravit 85WP dan copper oxychloride dengan konsentrasi 80 g/20 l air. Atau gunakan tembaga hidroksida dengan konsentrasi 40 g/20 l air.
4. Jelagay Jamur Jamur
Jamur Capnodium spp menyebabkan penyakit jamur. Kutu daun, kutu perisai, lalat putih, atau serangga penghisap lainnya dapat menyerang tanaman kopi dan menyebabkan jamur ini berkembang.
Gejala serangannya adalah daun tertutup jelaga hitam dan berbedak. Jamur tumbuh pada embun madu yang dikeluarkan oleh kutu perisai dan serangga pengisap lainnya. Semut biasanya memelihara kutu perisai dan menyebarkan jamur jelaga.
Kontrol: penyakit tanaman kopi ini dilakukan dengan cara mengendalikan kutu perisai, kutu daun, dan kutu kebul dengan prosedur yang dianjurkan.
5. Penyakit antraknosa
Tanaman kopi terserang penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum gloeosporioides. Jamur ini menyerang buah, ranting, dan bunga. Tiga penyakit tanaman yang berbeda, termasuk pembelahan buah, nekrosis daun, dan ranting mati, dapat disebabkan oleh jamur ini.
Gejala serangan pada ranting. Daun pada ranting akan menguning dan muncul bintik-bintik. Ranting akan menggulung, kehilangan daunnya, dan mati di bagian ujungnya.
Gejala antraknosa agak sulit dibedakan dengan gejala penyakit Cercospora. Gejala serangan pada buah. Pada buah kopi muncul bercak-bercak coklat tua, yang nantinya akan berubah menjadi hitam dan keras.
Gejala serangan pada daun. Timbulnya bercak-bercak nekrotik berwarna cokelat, melingkar, dan berdiameter hingga 25 mm pada daun. Serangan terparah akan menyebabkan daun terlihat gosong atau rusak.
Menjaga kesehatan tanaman kopi membantu mengendalikan penyakit ini. Bentuk-bentuk pengendalian lainnya kurang mendapat perhatian. Namun, penggunaan beberapa jenis fungisida cukup efektif dalam mencegah penyakit ini.
Biji Kopi Berkualitas Premium Menentukan Kinerja Perkebunan
Di FnB Tech Indonesiadengan bangga memeriksa dan memeriksa secara menyeluruh melalui proses kontrol berkualitas tinggi. Kami menanam dan merawat setiap pohon sehingga kami dapat mencegah terjadinya penyakit tanaman kopi. FnB Tech Indonesia menyediakan biji kopi dari seluruh Indonesia, Toraja, GayoKintamani, dan sebut saja namanya.
Mulai dari biji kopi Arabika, Robusta, dan biji kopi hijau telah menjadi biji kopi premium kami. Sejak tahun 1999, di Sumatera Utara, FnB Tech telah berhasil berjalan bersama para petani kopi untuk menjaga kualitas biji kopi yang sangat baik hingga Anda menyesap setiap tetesnya.